Selasa, 31 Agustus 2010

Nasi Pecel dan STMJ di Pecel Kawi Malang

200 kawi1 Nasi Pecel dan STMJ di Pecel Kawi Malang
Rumah Makan Pecel Kawi terletak di tengah kota malang. Bangunannya sudah amat tua. Tak heran jika Rumah MakanPecel Kawi menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi. Didirikan sejak tahun 70an, Rumah Makan Pecel Kawimemiliki kenangan tersendiri bagi mereka yang pernah mengunjungi kota Malang dan singgah ke rumah makan yang dimiliki oleh Mujirah (74).

Dari deretan papan menu yang terpampang di depan rumah makan ini, hampir semua menu yang disajikan adalah makanan khas Jawa Timuran terutama Malang seperti pecel, nasi pecel, nasi bali telor, nasi bali daging, nasi lodeh, nasi rawon dan sebagainya. Saking banyaknya pilihan menu, bagi mereka yang baru pertama kali datang ke rumah makan ini, akan sedikit bingung. Mau makan apa ya?

Pecel Kawi
200 kawi4 Nasi Pecel dan STMJ di Pecel Kawi Malang
Pilihan pertama adalah jangan lupa mencoba mencicipi pecel. Pecel Kawi sangat khas dengan saus kacangyang legit. Harganyanya pun cukup murah. Seporsi hanya Rp 5.000,- mau pakai nasi atau tidak, harga tetap sama. Kenyang menikmati pecel, saya coba otak yaitu cacahan otak sapi yang digoreng dan dicampur dengan telur dadar. Rasanya Muantap banget! Belum pernah saya menikmati lauk seperti ini di Jakarta.

Disamping otak, lauk lainnya sebagai pendamping makan adalah ‘setusuk’ sate ati yang harganya Rp 5.000/tusuk. Karena potongan daging sate cukup besar, makanya saya ambil satu tusuk saja. Daging sate dilumuri dengan sambal merah yang rasanya cukup menantang, pedas! Untuk lebih yahud makannya, taburkan srundeng kelapa dengan rasa yang sangat gurih.

Hangatnya STMJ
200 kawi3 Nasi Pecel dan STMJ di Pecel Kawi Malang
Kenyang menyantap makanan di rumah makan Pecel Kawi, jangan langsung beranjak dulu dari tempat duduk. Nikmati malam dan dinginnya kota Malang dengan menyerumput segelas minuman hangat STMJ alias Susu Telur Madu Jahe. Rasanya, wah… tidak bisa diucapkan jika belum menikmati sendiri. STMJ cukup kental dengan rasanya yang hangat.

Habis menyerumput STMJ, diyakini badan jadi segar kembali. Rasa pegal-pegal dibadan jadi hilang. Harga segelas STMJ bervariasi tergantung permintaan. Jika lengkap (STMJ), segelas dipatok harga Rp 6.000,- tanpa madu Rp 5.500,- Kalau hanya susu telur saja, harganya Rp 5.000,- Sedangkan susu jahe, susu kopi, susucoklat, dan jahe telur harganya pukul rata Rp 4.500,-

Mahasiswa FK Universitas Brawijaya Raih Juara 2 Kompetisi Asia

Tanaman wedhusan (bandotan) selama ini dikenal sebagai tanaman yang tumbuh liar di jalanan. Namun, di tangan tim riset FK UB, tanaman ini mampu menjelma jadi tanaman berkhasiat tinggi untuk dunia kedokteran.

Wajah lima mahasiswa anggota tim riset Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) tampak gembira. Wajah mereka berbinar-binar. ”Kuncinya, kami semua solid,” ucap Andika Agus yang diamini empat rekannya, Irma Selekta, Danica Aulia, Firman Prayudha, dan Adytiansyah.

Ya, mereka benar-benar menunjukkan kecemerlangan pemikirannya. Tim ini berhasil meraih juara 2 kategori research paper di ajang Asian Medical Student Conference (AMSC) ke-XXXI. Ajang ini digelar di Jakarta pada 25 Juli – 1 Agustus lalu. Meski berskala Asia, namun peserta kompetisi yang diselenggarakan Asian Medical Student Association (AMSA) tersebut ada yang berasal dari Australia, Inggris, dan Ukraina.

Dalam ajang itu, mereka menulis riset dengan judul cukup panjang. Yakni, Inhibition of Advanced Glycation End Product, NF-KB, and ET-1 by Ageratum Conyzoides Leaves Essential Oil as Anti Ageing and Anti Diabetic Vascular Complication.

Meski tidak berhasil meraih juara 1, namun mereka cukup puas. Apalagi para mahasiswa ini baru kali pertama mengikuti AMSC. ”Secara pengalaman, kami kalah jauh dibanding tim lain dari 18 negara,” ujar Agus, sapaan Andika Agus, juru bicara tim.

Di ajang ini, juara 1 diraih National University of Singapore. Kampus ternama di Singapura ini adalah juara bertahan, karena tahun lalu juga jadi juara 1. ”Tidak penting siapa yang jadi juara, yang penting penelitian para peserta punya andil bagi ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia,” tambah Firman Prayudha, rekan Agus lainnya.

Dalam penelitian yang dilakukan selama tiga bulan tersebut, tim ini menghabiskan dana Rp 7 juta. Objek penelitian mereka adalah tanaman wedhusan (bandotan). Tanaman ini biasa tumbuh liar dan tidak terlalu diperhatikan karena belum diketahui kegunaannya.

Pilihan tim riset pada tanaman yang memiliki nama latin Ageratum Conzoides itu bukan tanpa alasan. Salah satunya wedhusan adalah tanaman asli Indonesia yang tidak banyak yang memperhatikan.

Salah satu upaya untuk menaikkan pamor dan derajat tanaman ini adalah dengan mencari tahu manfaat darinya sebelum nanti dipublikasikan. Sebetulnya, daun ini pernah diteliti seorang mahasiswa Nigeria yang menempuh studi di Inggris. Namun penelitiannya hanya sebatas pada senyawa apa saja yang terkandung dalam wedhusan. Salah satu senyawa itu adalah Kromein.

Senyawa Kromein adalah senyawa yang mampu memperlambat proses penuaan pada kulit. ”Bekal riset awal itu, kami sepakat mengembangkan penelitian tentang wedhusan ini lebih lanjut,” jelas Agus.





Dalam penelitian yang merupakan tahap awal ini, mereka menggunakan kultur sel. Artinya, mereka belum menggunakan makhluk hidup sebagai kelinci percobaan. Kultur sel itu itu sengaja direkayasa dengan proses kimiawi agar mengalami penuaan.

Setelah menua, kultur sel itu dipapar dengan minyak ekstraksi daun wedhusan yang diteliti tim FK UB ini. ”Hasilnya sangat signifikan. Aktivitas penuaan sel menurun,” tegas Agus.

Tidak hanya sekadar mengatasi masalah penuaan, minyak daun wedhusan juga mampu meminimalisasi komplikasi yang biasa terjadi pada penderita diabetes. Seperti diketahui, penderita diabetes biasanya sangat rentan terserang penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Meski belum diketahui efeknya pada makhluk hidup, namun mereka optimistis, minyak daun wedhusan juga aman digunakan oleh manusia. Untuk itu, mereka berencana terus mengembangkan penelitian ini.

Bahkan, penelitian ini sudah ditenderkan oleh laboratorium faal (fisiologi molekuler) FK UB. ”Proposalnya sudah kami ajukan pada perusahaan swasta dan Kementrian Riset dan Teknologi (Ristek),” katanya.

Keberhasilan tim ini melakukan riset tanaman wedhusan tak pelak membuat hati kecil mereka khawatir. Salah satunya jika khasiat tanaman ini jadi populer, bisa jadi negara lain akan ramai-ramai mengakui bahwa wedhusan adalah tanaman khas negara lain. Bukan dari Indonesia.

”Kami takut diklaim oleh negara lain, seperti halnya mengkudu yang sudah diklaim Jepang. Semoga pemerintah segera bertindak mematenkannya,” ujar Agus berharap.

Pemkot Malang Bentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah

Pemkot Malang merealisasi penggalakan pariwisata dengan membentuk BPPD (badan promosi pariwisata daerah). Siang kemarin, Pemkot Mulai merapatkan barisan dengan sejumlah pelaku usaha pariwisata serta pengurus BPPD Jatim.

“Mudah-mudahan segera terbentuk supaya tahun depan sudah mulai start,” kata Diana Ina Wahyu Hidayati, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkot Malang, usai rapat pembentukan BPPD, siang kemarin.

Dia lantas menjelaskan, pembentukan BPPD itu untuk menindaklanjuti UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan. Dalam struktur organisasi, terdiri dari dua unsur yakni unsur penentu kebijakan dan unsur pelaksana. Unsur penentu kebijakan berjumlah 9 orang anggota. Antara lain, terdiri dari wakil asosiasi kepariwisataan 4 orang; wakil asosiasi profesi 2 (dua) orang; wakil asosiasi penerbangan 1 (satu) orang; pakar/akademisi 2 (dua) orang. Keanggotaannya ditetapkan dengan keputusan wali kota untuk masa tugas paling lama 4 tahun.

Unsur penentu inilah nanti yang akan membentuk unsur pelaksana untuk menjalankan tugas operasional BPPD. Yakni, dipimpin seorang direktur eksekutif dengan dibantu beberapa direktur sesuai dengan kebutuhan. “Masa kerja paling lama 3 tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 kali masa kerja berikutnya. Sama sekali tidak melibatkan pejabat pemerintah,” kata dia.

Sedangkan untuk pendanaan BPPD bisa memiliki beberapa sumber. Bisa bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun dari sumber lain tak mengikat dan sah.





Pembentukan BPPD itu diharapkan semakin menggairahkan kepariwisataan di Kota Malang. Bahkan, menurutnya Pemkot juga akan banyak terbantu dengan keberadaannya. Bisa jadi, program-progam tentang kepariwisataan muncul dari BPPD, tapi menjadi kegiatan pemerintah.

Dwi Wahyono, ketua BPPD Jatim yang turut hadir dalam rapat itu berharap Kota Malang menjadi yang terdepan. Karena, hingga saat ini belum ada pemerintah daerah yang membentuk BPPD. Padahal, sesuai dengan amanat undang-undang kepariwisataan sejak 2009 lalu, pada Desember 2010 ini sudah harus terbentuk semua. “Mari kita dorong bersama-sama supaya segera terbentuk,” katanya.

Tarif Parkir di Malang segera Naik

Tarik ulur soal tarif parkir segera terselesaikan di gedung dewan. Karena, rencana kenaikan tarif parkir yang berulangkali mengalami penundaan itu bakal diserahkan eksekutif ke legislatif. Rencana kenaikan tarif itu, untuk roda dua dari Rp 500 menjadi Rp 700, dan untuk roda empat dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.500.

Sebenarnya, rencana kenaikan tarif dengan melakukan merevisi Perda No. 10/2004 tentang retribusi pelayanan parkir bakal dilempar dewan pada awal tahun bersamaan dengan 10 ranperda. Namun, pelemparan ke sepuluh ranperda itu, tak mengikutsertakan revisi retribusi parkir.

Kenaikan tarif itu, salah satunya bertujuan untuk menyesuaikan tarif resmi dengan yang berlaku saat ini. Karena, tarif yang berlaku atau yang dikenakan oleh para jukir (juru parkir) sudah sebesar seperti yang direncanakan oleh pemkot. Dari pantauan, untuk roda dua, kondisi yang terjadi hanya sebagian kecil yang menarik Rp 500, akan tetapi menarik antara Rp 700 hingga Rp 1.000. Begitu pula untuk roda empat, sebagian ada yang menarik Rp 1.000 dan sebagian lagi menarik Rp 2.000.

“Sekarang sedang kami persiapkan, jika tidak ada perubahan lagi, maka rencana kenaikan tarif parkir seperti yang kemarin,” kata Dwi Rahayu, kepala Bagian Hukum Pemkot Malang, siang kemarin.

Dwi menyebutkan persiapan yang dilakukan itu diharapkan sebelum Lebaran sudah tuntas. Kemudian, setelah libur Lebaran nanti, ranperda bisa segera dilemparkan ke wakil rakyat. Persiapan yang dilakukan memang membutuhkan waktu yang lama. Hal itu, karena ranperda yang akan dilempar ke dewan tidak hanya menyangkut soal penyesuaian tarif parkir. Akan tetapi juga sekalian dengan sejumlah ranperda lainnya menyangkut retribusi dan pajak.

Secara keseluruhan, dia lantas menyebutkan, ranperda yang akan dilempar ke dewan itu terdiri dari lima ranperda. Antara lain, ranperda tentang retribusi perizinan tertentu, retribusi jasa usaha, retribusi jasa umum, pajak daerah, dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.





Untuk jenis retribusi parkir itu, sambung dia, masuk pada salah satu ranperda retribusi jasa di antara sejumlah retribusi lainya yang juga diatur dalam ranperda tersebut.

Sementara itu, sebelumnya Samsul Arif, kabid parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkot Malang mengatakan draf penyesuaian tarif itu sudah tuntas tinggal diserahkan ke legislatif. Dia mengatakan, pembaruan tarif itu dilakukan karena tarif yang berlaku sudah lama diterapkan.

Dia menegaskan, kenaikan tarif itu tidak ada kaitannya dengan kenaikan target parkir yang dikena tahun ini. Yakni, sebesar Rp 2,33 miliar pada tahun anggaran 2010 dari sebelumnya Rp 2,175 miliar. Target itu juga jauh sekali dibanding dengan anggaran 2008 yang hanya sebesar Rp 1,3 miliar. Akan tetapi, untuk menyesuaikan dengan perubahan keadaan. “Tidak ada kaitannya dengan kenaikan target. Sebenarnya tahun lalu sudah kami ajukan, tapi belum terbahas. Makanya kami ajukan tahun ini,” kata dia.

Gunakan APBD Pemkab Malang, Bupati Malang Sujud Pribadi Sedekahi Duafa

Pemkab Malang menganggarkan dana bersedekah di bulan Ramadan dalam. Bagi anak yatim piatu disediakan sedekah Rp 100 ribu per anak. Alokasinya untuk 600 anak yatim piatu. Pengajuan untuk dana sedekah ini bisa dilakukan oleh panti asuhan dimana anak-anak itu bernaung.

Selain sumbangan untuk anak panti asuhan, pemkab juga menganggarkan dana tali asih Hari Raya. Tali asih Lebaran ini diperuntukkan khusus bagi duafa di sekitar pendapa Pemkab Malang. Pemkab menyediakan 500 paket dengan nominal yang belum ditetapkan.

“Untuk tali asih bagi duafa ini belum kami tetapkan besarannya. Yang jelas kami sediakan 500 paket,” kata Kepala Bagian Kesra Setda Soeprihadiono.

Sumbangan untuk anak panti asuhan dikeluarkan bila ada pengajuan. Pengajuan itu nantinya diseleksi. Bagi yang memenuhi syarat, maka bantuan akan dicairkan. Kriteria seleksi difokuskan kepada benar tidaknya keberadaan panti asuhan yang mengajukan bantuan bagi siswa asuhnya. “Untuk saat ini sudah ada yang mengajukan dan sedang kami proses,” tambah Soepri.

Untuk tali asih Hari Raya, tidak perlu ada pengajuan. Nantinya Bupati yang biasanya membagi-bagikan tali asih usai salat Ied. Sasarannya sebatas duafa yang ada di sekitar pedapa. “Kedua bantuan itu sebagai wujud bina lingkungan saja,” lanjutnya.





Sementara itu, untuk pelaksanaan salat Ied, Bupati Malang Sujud Pribadi beserta jajarannya dijadwalkan salat di Masjid Baiturrahman Kepanjen. Setelah itu, open house di pendapa.

JPNN

Universitas Muhammadiyah Malang Tak Menerima Mahasiswa Malaysia

Meski tak ada kaitan dengan memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia, namun Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki kebijakan tegas terhadap mahasiswa asal negara tetangga tersebut. UMM menolak mahasiswa asal Malaysia untuk kuliah di fakultas kedokteran (FK) dan fakultas farmasi.

Rektor UMM Muhadjir Effendy M.Ap beralasan bahwa mahasiswa Malaysia tidak berhak untuk menggunakan fasilitas mahal dan canggih di dua fakultas tersebut. Selain itu, kehadiran mereka bisa mempersempit peluang mahasiswa lokal untuk menjadi dokter dan tenaga farmasi.

Muhadjir mengatakan, selama ini universitas negeri di Malaysia saja tidak pernah memberi kesempatan bagi pelajar asing. “Jadi, kami juga berhak untuk menolak mahasiswa Malaysia untuk kuliah di sini,” ujarnya kemarin.

Namun, tambah dia, penolakan terhadap mahasiswa Malaysia itu bukan atas dasar sentimen setelah hubungan Indonesia-Malaysia akhir-akhir ini memanas. “Bukan hanya mahasiswa Malaysia, semua mahasiswa asing tidak kami perbolehkan untuk kuliah di FK dan farmasi,” jelasnya. “Sejak empat tahun lalu, kedua fakultas itu belum pernah menerima mahasiswa asing,” tambah dia.

Dijelaskan, kedua fakultas itu mempunyai fasilitas-fasilitas yang canggih dan berbiaya mahal. Fasilitas-fasilitas tersebut dilarang keras untuk dipergunakan orang asing. Langkah seperti ini sudah diterapkan oleh banyak negara maju di Eropa, seperti Inggris.

Diakui, jika ditinjau dari segi pemasukan, mahasiswa asing memang lebih menjanjikan karena mereka biasanya membayar lebih tinggi daripada mahasiswa lokal. “Tapi, kami bukan kampus yang berorientasi seperti itu (finansial, Red),” tegasnya. Secara moral UMM harus memprioritaskan mahasiswa-mahasiswa lokal.

Dia memandang dalam kenyataan yang ada, Indonesia masih kekurangan tenaga dokter. Karena itu, bukan langkah yang bijak jika UMM membuka kran selebar-lebarnya bagi mahasiswa asing, khususnya bagi calon dokter dari negara lain. “Semestinya kita cukupi dulu kebutuhan dokter di tanah air. Dokternya pun sebaiknya berasal dari bangsa sendiri,” harapnya.

Sedangkan pelarangan itu hanya berlaku untuk FK dan farmasi. “Selain dua fakultas itu, kami persilakan mahasiswa asing untuk belajar di sini,” ujarnya. Perlu diketahui, di tahun ajaran 2010/2011 ini, UMM memiliki 13 mahasiswa asing yang tersebar di berbagai fakultas, kecuali FK dan farmasi.





Berbanding terbalik dengan UMM, Universitas Brawijaya (UB) justru memberi kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa asing untuk belajar di fakultas manapun, tak terkecuali FK dan farmasi. Pihak universitas beralasan, saat ini UB telah go international, sehingga tidak ada alasan untuk melarang mahasiswa asing kuliah di UB. “Kami tidak memiliki kebijakan untuk melarang maupun membatasi mahasiswa asing,” ujar Pembantu Rektor I Prof Dr Bambang Suharto.

Namun, dia menegaskan bahwa mahasiswa asing yang diterima di UB adalah mereka yang berkualitas. “Jadi, bukan asing-asingan (tidak bermutu, Red),” ujarnya. Seperti halnya mahasiswa lokal, mereka juga harus melalui proses seleksi atau tes sebelum diterima menjadi mahasiswa UB.

Keberadaan mahasiswa asing itu, selain memperkuat nuansa internasional di UB, juga akan meningkatkan persaingan di kalangan mahasiswa. “Jadi, output-nya nanti pasti lebih berkualitas dan mahasiswa lokal akan terpacu untuk bersaing,” ungkapnya.

Sedangkan untuk ajaran tahun ini di fakultas kedokteran ada sekitar 18 mahasiswa asing dari total 1.102 mahasiswa. Namun, Bambang tidak mau menyebutkan apakah di antara 18 mahasiswa asing itu ada yang berasal dari Malaysia atau tidak.

Jual Rumah Kost Jl Bendungan Sumbersari Malang

Jual Rumah Kost Jl Bendungan Sumbersari MalangDijual cepat rumah kost bonus 2 ruko 2 lantai. Luas Tanah 336, 17 Kamar tidur(aktif), 6 kamar mandi, SHM, PDAM+sumur bor, Listrik 900 + 900 + 2200 W. Tepi jalan raya. Dekat dengan kampus Unibraw, ITN, UM, Unmer, Stiki. Dekat dengan MOG dan MATOS. Harga cuma Rp 1.600.000.000 !

http://malang-property.blogspot.com

Data Properti
Kamar Tidur : 17
Kamar Mandi : 6
Garasi : - mobil
Carport : 1 mobil
Luas Tanah : 336 m
Luas Bangunan : - m
Lantai : 2 lantai
Listrik : 2200+900+900 watts
Line Telepon : - line
Sertifikat : SHM – Sertifikat Hak Milik
Menghadap : Selatan

Harga: Rp. 1.600.000.000
Kontak: Wiji Utomo
Telepon/Ponsel: 03417027979 mobile 081945171980
Kota: Malang

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008